© 2024 Copyright
by IAE ITB
Lagi digandrungi, media sosial dihebohkan dengan tren foto selfie yang dapat berubah menjadi animasi atau avatar lewat kecerdasan buatan (AI). Prosesnya cepat dan mudah, karena dilakukan lewat Aplikasi Lensa AI.
Lewat fiturnya yang bernama “Magic Avatars” dapat menghasilkan sekitar 50 hingga 100 foto selfie avatar. Kalau masih penasaran tentang cara penggunaannya, kamu dapat mengunduhnya sendiri lewat Google Playstore dan App Store. Namun sayangnya, Lensa AI hanya memberikan 7 hari masa free-trial lalu setelah itu kamu harus membayar sekitar $14,99 – $49,99. Ya, memang cukup mahal, namun foto yang dihasilkan sangat bagus layaknya lukisan tangan seorang seniman. Namun tren ini rupanya menuai pro dan kontra di pengguna nya.
Kontranya..
Lensa AI menggunakan Stable Diffusion, sebuah kecerdasan buatan open-source. Database mengambil data, gambar, dan karya seni dari situs web, termasuk jutaan gambar milik seniman. Ada sekitar 5,85 miliar gambar yang dipasangkan dengan teks. Pasangan gambar-teks ini kemudian “melatih” model stable diffusion tentang cara membuat “Magic Avatar”
Sistem AI menggunakan data karya seniman untuk melatih algoritmanya. Inilah yang menjadi perdebatan di antara sebagian orang, karena sadar ga sadar disebut-sebut Lensa Ai telah menggunakan karya seni orang lain, untuk menciptakan karya foto yang menarik mata. Selain masalah hak cipta, sebagian pengguna aplikasi juga menyinggung masalah privasi, karena usut punya usut, aplikasi ini rupanya menyimpan gambar yang telah diunggah.
Di sisi lain..
Banyak selebriti tanah air yang menggunakan aplikasi ini hanya untuk bersenang-senang. Sebut saja Ariel Noah, Dian Sastrowardoyo, Nagita Slavina . Melihat foto selfie miliknya diubah menjadi kartun, ilustrasi, lukisan di kanvas, atau bahkan karakter fantasi, menimbulkan rasa kagum pada canggihnya teknologi AI. Jika sekedar untuk bersenang-senang, apalagi kalau kamu mempostingnya ke media sosial dan orang-orang memberi respon yang bagus pada karya Lensa AI. Tapi di samping kecanggihan nya, aplikasi ini secara tidak langsung telah mencuri data seniman lain.
Setelah kalian mengetahui pro dan kontranya, apa yang seharusnya dilakukan sebagai pengguna? Coba share pendapatmu disini!
by IAE ITB
Get weekly email containing tips about newest event
Zero Spam. You Can Unsubscribe Anytime